Cepat atau lambat kita semua akan mencoba fotografi matahari terbenam. Ini hampir merupakan ritual peralihan! Bahkan, bagi banyak dari kita, melihat foto matahari terbenam yang menakjubkan adalah hal yang membuat kita tertarik pada fotografi!Tetapi, bagi kebanyakan dari kita, upaya pertama kita pada fotografi matahari terbenam adalah suram - yang terbaik. Artikel ini dan beberapa artikel selanjutnya akan membahas cara memindahkan fotografi matahari terbenam kami dari tumpukan menolak ke dinding.
Tip foto fotografi matahari terbenam pertama kami adalah tentang pencahayaan.
Tip foto ini cukup mendasar, tetapi kita semua harus mulai dari suatu tempat. Jika Anda belum belajar cara mendapatkan eksposur yang tepat, maka itu tidak mendasar - itu adalah game changer.
Sebagian besar sebagai pemula, ketika kami pertama kali mulai memotret foto matahari terbenam, kamera kami dinyalakan otomatis dan percaya pada meter kamera untuk mendapatkan eksposur. Ketika kami melihat bidikan terakhir, matahari ada di sana (seperti yang diharapkan) tetapi seluruh foto lainnya berwarna hitam. Atau setidaknya sangat gelap.
Mengapa?
Ketika kami pertama kali melihat pemandangan itu, matahari terbenam sangat indah. Semua jeruk, merah, dan kuning yang memantul dari awan adalah yang menarik kami. Tapi, dalam versi final, awan sudah hampir habis! Itu hanya menunjukkan kekacauan yang gelap dan berlumpur.
Ini meteran.
Pengukur cahaya di kamera Anda dirancang untuk bidikan "rata-rata". Bukan untuk yang terlalu terang atau terlalu gelap.
Karena meteran menganggap foto matahari terbenam Anda adalah bidikan rata-rata, ia "membaca" jumlah cahaya di tempat kejadian, dan mengatur paparan ke rata-rata - atau ke suatu tempat di sekitar tengah skala antara benar-benar hilang dan benar-benar gelap.
Untuk sebagian besar foto yang kami buat, ada titik terang dan titik gelap - jadi mengatur eksposur ke rata-rata dapat diterima. (Tidak hebat, tetapi bisa diservis.) Titik-titik terang akan tampil sebagai terang, dan titik-titik gelap akan menunjukkan sebagai gelap - sementara rata-rata akan merekam dengan benar.
Tapi, di foto matahari terbenam kita, matahari sangat cerah dibandingkan dengan pemandangan lainnya. Mari kita hadapi itu, saat matahari terbenam tanah mulai menjadi sangat gelap. Meteran melihat semua cahaya ini dari matahari dan mengatur eksposur - bukan untuk menunjukkan matahari naik pada kecerahan
skala, tetapi menurunkan eksposur untuk menunjukkan cahaya matahari di tengah.
Ini secara dramatis kurang menarik sisa tembakan dan semuanya kecuali matahari menjadi hitam.
Ngomong-ngomong, bagian tengah paparan jalan disebut abu-abu 18%. Ini adalah titik di antara ditiup dan hitam.
Ada banyak ilmu yang terlibat, tetapi sederhananya, itulah cara meter kamera Anda bekerja.
Yang sebaliknya juga benar! Jika Anda mengukur tanah yang lebih gelap ... langit dan matahari (setelah membawa paparan hingga rata-rata abu-abu 18%) akan benar-benar terbuka dan meledak.
Bagaimana memperbaikinya?
Karena ekstrem cahaya dan gelap adalah penyebab masalah, "perbaikannya" adalah mengambil meteran Anda dari langit - tetapi dengan matahari yang keluar dari bingkai! Langit - tanpa matahari - cukup dekat dengan rata-rata (18% abu-abu) sehingga bacaan akan benar. Atau setidaknya sama benarnya dengan yang akan Anda dapatkan.
Cara untuk melakukannya adalah mengambil pembacaan meter Anda dari area langit dekat matahari, tetapi dengan matahari keluar dari bingkai. Kemudian komposisi ulang dengan matahari di tempat yang Anda inginkan dan potret.
Sekarang langit dan awan (yang mungkin merupakan tujuan awal kami) akan merekam semua warna, dll.
Ambil tip foto fotografi lanskap ini dan lakukan beberapa percobaan! Coba lakukan beberapa foto matahari terbenam dengan mengukur matahari di bingkai - lalu coba satu dengan mengukur dari tanah. Akhirnya coba ukur langit - dengan matahari keluar dari bingkai. Bandingkan perbedaannya! Ini cara yang bagus untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang pengukur cahaya Anda - cara kerjanya dan cara kerjanya!
Beri Komentar Tutup comment